"Qurbanmu Kuatkan Dakwah dan Aqidah di Pelosok Pedalaman Halmahera"

Pilar bambu dan atap daun Woka ini adalah saksi megahnya istanamu di Surga...

Mari bantu wujudkan Masjid Pesantren Rimba untuk mualaf Suku Togutil, Halmahera

Mualaf Suku Togutil Menyapamu..

Suku Togutil atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam merupakan suku terasing yang tinggal di dalam hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo dan Buli di Halmahera Timur Maluku Utara. Kehidupan mereka tergantung dari alam sekitar. Untuk mencari makan biasanya mereka masih mencari dengan berburu dan meramu di sekitar hutan mereka.

Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu bambu dan beratap daun woka serta daun palem sejenis Livistonia sp. Umumnya rumah mereka tidak berdinding dan berlantai papan panggung.

Agama asli yang dianut Orang-orang suku togutil yaitu kepercayaan yang terpusat pada ruh-ruh yang menempati seluruh alam lingkungan. Mereka percaya akan adanya kekuatan dan kekuasaan tertinggi yaitu Jou Ma Dutu, pemilik alam semesta yang biasa disebut juga dengan o -gokiri-moi yang berarti jiwa atau nyawa.

Alhamdulliah cahaya Ilahi telah menerangi mereka sekarang ini.

Adalah Ustaz Nurhadi, dai dari Hidayatullah, yang memperkenalkan Islam kepada mereka. Alhamdulillah, berkat pendekatan dan pendampingan yang dilakukannya, suku Togutil perlahan-lahan tertarik pada agama rahmatan lil ‘alamin ini.

Saat ini, sudah sekitar 200 orang lebih suku Togutil memeluk agama Islam. Sedikit demi sedikit mereka diajari ajaran Islam, hidup lebih baik, cara bercocok tanam, berpakaian, berperilaku, dan lain sebagainya.

Saat ini orang-orang suku Togutil ini sudah banyak yang mengenal Islam. Satu persatu mereka menyatakan diri untuk masuk Islam. Bersyukur ada dai yang siap membina mereka keluar masuk hutan.

Ustadz Nurhadi berdakwah di pedalaman Halmahera membina Suku Togutil dimana mereka masih kental terhadap kepercayaan animisme. Dalam dua tahun itu juga, sudah tak terhitung dia bolak-balik dari Kota Ternate ke Patlean, Maba Utara, Halmahera Timur dengan perjalanan darat dan laut. Bertolak dari Ternate naik speedboat satu jam menuju Ibu Kota Maluku Utara, Sofifi. Kemudian dari Sofifi Nurhadi, akan melanjutkan perjalanan darat sekitar 4 jam menuju Tobelo.

Di Tobelo biasanya dia akan belanja bahan pokok yang akan dibagikan kepada orang-orang Togutil. Selanjutnya, dia naik feri malam sekitar 8 jam menuju Patlean, berangkat tengah malam dan tiba di subuh hari. Kapal berhenti di tengah lautan, kemudian perahu kecil akan menjemputnya menuju daratan.

karena rumah-rumah mereka yang terletak di hutan pastinya suasana perkampungan yang gelap gulita karena belum tersentuh pembangun dan aliran listrik dari PLN.

Untuk penerangan setiap malam tiba mereka mengandalkan lampu minyak bagi yang mempunyai uang lebih itupun hanya segelintir orang, sisanya tidak menggunakan penerangan alias berselimutkan pekatnya kegelapan malam.

Ustadz Nurhadi mengajarkan mengaji orang-orang dan anak-anak Suku Tugotil yang sudah menjadi Mualaf dengan hanya cahaya lilin, yang Beliau bawa dari kota ternate.

Masjid Pesantren Rimba

Tantangan yang berat bila musim hujan tiba, pendopo tidak berdinding dan beratap dari daun woka yang dipakai buat musholla buat mengajar mengaji dan ibadah sholat ini, tidak bisa dipakai. Karena lantainya yang terbuat dari kayu basah, dan jalan tanah menjadi becek dan licin.

Kini mualaf dari suku Tugotil serta masyarakat sekitar membutuhkan masjid sebagai tempat untuk pembinaan dan menjalankan ibadah secara lebih baik lagi, karena di daerah ini sama sekali belum ada masjid. Wujudkan solidaritas kita untuk mengokohkan hidayah bagi suku terasing dan pedalaman dengan mewujudkan masjid sebagai tempat sujud dan menyempurnakan ibadah mereka. Keberadaan masjid ini akan sangat berharga keberadaannya.

Mari bersama untuk menguatkan dakwah di pedalaman, Halmahera dan pulau terpencil lainnya.

Mengapa harus ber-Wakaf

Peka Masalah Sosial

Menyumbangkan harta, tanah, tenaga, pikiran maupun aktif menyebarkan informasi untuk keperluan membangun masjid akan memberi manfaat untuk semua orang. Apalagi, di daerah tersebut fasilitas tempat ibadah belum memadai. . Dengan berwakaf kita telah peduli dengan masalah-masalah sosial yang ada dan membantu memberi solusi.

Pahala Jariyah

Pahala Jariyah berarti pahala yang di dapat dari orang yang melakukan kebaikan akan mengalir terus bahkan saat pemberi sedekah telah meninggal. Seperti membantu pembangunan masjid yang akan terus digunakan oleh masyarakat maka manfaat dan pahala akan didapatkan oleh semua orang baik yang menggunakan maupun yang mewakafkan

Memperkuat Iman

Harta adalah titipan dan akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat. Maka, seseorang yang beriman akan berlomba-lomba untuk menggunakan harta benda mereka di jalan kebaikan, seperti wakaf untuk pembangunan masjid, yang akan memberi manfaat besar untuk umat muslim dan juga dirinya sendiri. Apalagi, wakaf masjid akan terus digunakan oleh masyarakat sebagai sarana beribadah dan mendekatkan diri pada Allah.

Keutamaan Wakaf

Harta yang diwakafkan akan dilipatgandakan oleh Allah Swt

Harta yang diwakafkan akan senantiasa mengalirkan pahala yang tak kunjung putus hingga ke alam akhirat

Harta yang diwakafkan dengan ikhlas mampu menghindarkan seorang hamba dari api neraka

Mewakafkan harta di jalan Allah, maka kelak di Akhirat lebih mudah memasuki surga

Yuk, alirkan pahala di bulan Ramadhan dengan Wakaf pembangunan Masjid Pesantren Rimba Suku Togutil

Jangan lewatkan momen berharga ini, karena setiap huruf yang mereka baca dan hafalkan, berikut amal sholih yang mereka kerjakan akan turut mengalirkan pahala bagi muhsinin yang berwakaf.

Disini akan dibangun Masjid Pesantren Rimba Suku Togutil

Pesantren Rimba Suku Togutil Halmahera

Terima kasih atas kunjungan, dukungan, dan kepercayaan yang anda berikan.  Kami berkomitmen untuk terus berdakwah, mengajak kebaikan dan beramal sholeh demi mewujudkan Peradaba Islam dari Bumi Pedalaman Halmahera

Alamat kami (Sekretariat)

Jl. Tengah NO. 198 Kelurahan Kalumata. Ternate Selatan. Maluku Utara.

Kontak (WA)

@ 2025 PesantrenRimba.id, Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.